Apa Itu Sindrom "Burn-out"? Ini Penjelasannya

Apa Itu Sindrom "Burn-out"? Ini Penjelasannya - Sahabat semua dimanapun anda berada yang berbahagia, kali ini Serupedians akan memberikan informasi penting , viral dan terupdate dengan judul Apa Itu Sindrom "Burn-out"? Ini Penjelasannya yang telah Serupedians analisa dan cari serta persiapkan dengan matang untuk anda baca semua. Semoga imformasi yang kami sajikan mengenai tema tentang artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda menjadikan kita semua manusia yang berilmu dan bermanfaat bagi semuanya.

Halo Serupedians

Banyak pertanyaan dikalangan awan tentang sindrom yang satu ini. Sindrom ini muncul akhir-akhir ini seiring perkembangan zaman yang semakin canggih. Sindrom Burn Out? Apa itu? Berikut ulasan serupedia tentang sindrom yang satu ini.


Menurut Wikipedia, Burn out adalah istilah psikologi yang digunakan untuk menggambarkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Freudenberger pada tahun 1974. Penelitian mengenai topik ini awalnya dilakukan dibidang pendidikan, terutama pada guru yang mengalami penurunan kinerja yang disebabkan oleh burn out.

Stamm, B (2005) dalam ProQUOL Manual menjelaskan burn out dalam perspektif penelitian, yaitu diasosiasikan dengan perasaan tanpa harapan dan kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau kesulitan mengerjakan pekerjaan secara efektif. Selanjutnya Stamm menjelaskan bahwa biasanya perasaan negatif itu muncul secara perlahan-lahan. Pekerja akan merasa bahwa usaha yang dilakukan tidak membawa perubahan apapun.

Menurut Pines dan Aronson (1989), burn out merupakan kelelahan secara fisik, emosional, dan mental yang disebabkan keterlibatan jangka panjang dalam situasi yang penuh dengan tuntutan emosional. 

Schaufelli (1993) mendefenisikan burn out sebagai sindrom psikologis yang terdiri atas tiga dimensi yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi, dan penurunan pencapaian prestasi pribadi. 

Selanjutnya, Beberapa penelitian melihat burn out sebagai bagian dari stress (Luthans, 2005). Menurut Izzo (1987) burn out menyebabkan seseorang tidak memiliki tujuan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam bekerja. Sementara itu, Freudenberger (1991) menyatakan burn out merupakan kelelahan yang terjadi karena seseorang bekerja terlalu intens tanpa memperhatikan kebutuhan pribadinya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa burn out adalah sindrom psikologis yang disebabkan adanya rasa kelelahan yang luar biasa baik secara fisik, mental, maupun emosional, yang menyebabkan seseorang terganggu dan terjadi penurunan pencapaian prestasi pribadi.

Apa penyebabnya?

Dari berbagai kasus yang terjadi dapat disimpulkan sebab-sebab yang membuat burn out syndrome sering terjadi. Berikut pemaparannya :

1. Kelelahan fisik

Mereka pada umumnya secara fisik sudah tak mampu lagi menjalankan tuganya. Itu disebabkan oleh tuntutan kerja tang besar tanpa diiringi waktu istirahat yang cukup.

2. Deraan penyakit

Deraan penyakit secara otomatis membuat orang menjadi stress berat. Apalagi jika penyakit tersebut terus menerus berlangsung atau dalam kasus lain tidak dapat disembuhkan.

3. Tekanan karier

Kegagalan karier adalah hal yang paling menyesakkan bagi setiap orang. Tidak hanya orang yang gagal dalam karier atau pekerjaan tapi juga bagi orang yang kariernya jalan ditempat atau bahkan mundur seperti di PHK.

4. Pukulan hidup
Masalah pribadi yang dialami oleh setiap orang berpengaruh pada mentalnya. Seperti kasus Robert Enke, ia depresi karna kehilangan anak tercintanya, Lara, akibat kelainan jantung pada 2006.

Apa saja gejalanya?

Berdasarkan hasil penelitian gejala-gejala stress tersebut, yaitu :

Gejala-gejala fisik :
  • Serangan sesak napas, rasa mabuk dan mual.
  • Selera makan tidak seperti biasanya. Ada sebagian orang yang tidak mau makan sama sekali, ada pula yang malah sebaliknya.
  • Sering menderita gangguan pencernaan seperti lambung.
  • Menderita sembelit (menceret)
  • Mengalami sulit tidur dan sering terjaga terlalu dini.
  • Merasa sering lelah walaupun mengerjakan pekerjaan sederhana.
  • Sering gelisah dan bagi orang tertentu senang menggigit-gigit kuku, berjalan mondar-mandir atau keragu-raguan mengerjakan sesuatu sehingga sering salah.
  • Timbul bercak-bercak merah pada kulit.
  • Pegal-pegal di punggung, kesemutan, mimisan, keringat dingin, pusing kepala, jantung berdebar-debar.
  • Banyakmenderita sakit kepala atau nyeri yang menetap di punggung dan di leher.

Jika kamu mendapatkan lebih dari 3 gejala tersebut dalam dirimu, maka kamu mungkin tengah menderita masalah stress. Dan jika kamu menderita lebih dari 8 gejala, maka kamu harus berpikir sangat serius untuk mengambil tindakan dengan segera.

Gejala-gejala mental/psikologis :
  • Merasa marah sepanjang waktu.
  • Merasa kehilangan minat pada seks.
  • Tidak dapat mengambil keputusan dan sering merasa tidak sanggup menghadapi masalah.
  • Merasa menjadi orang gagal.
  • Merasa tidak diperhatikan
  • Tidakmenyukai orang lain dan diri sendiri.
  • Khawatir sesuatu yang mengerikan akan terjadi.
  • Merasa tidak dapat berkonsentrasi dan sering mengalami kesulitan untuk menyelesaikan sebuah tugas, sebelum menyelesaikan dengan tugas berikutnya.
  • Tidak dapat menceritakan kepada orang lain apa yang dirasakannya.
  • Kehilangan rasa humor dan tidak menaruh minat terhadap apapun.
  • Cenderung menyalahkan orang lain.
Bagaimana cara mengatasinya?


Menurut situs kumparan, ada beberapa cara untuk mencegah atau mengatasi sindrom ini. Diantaranya sebagai berikut :

1. Hangout bersama teman

Pergilah bersama teman-teman. Duduk di “warung kopi elite” atau sekedar berkeliling mall dapat membuat pikiran dan kepenatan yang kamu rasakan sebagai tanda burn out jauh berkurang. Berbagi cerita dengan teman-teman mengenai keadaan di kantor juga tidak ada salahnya. Siapa tahu kamu justru mendapatkan solusi yang baik dari teman untuk mengatasi burn out akibat pekerjaan.

2. Buat Tujuan nyata

Kehilangan harapan untuk hidup dan menjalani rutinitas sehari-hari merupakan salah satu gejala atau tanda dari burn out. Bila kamu sering menghadapi keadaan stuck, seakan tidak tahu mau berjalan kemana, atau tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah, coba mulai tetapkan tujuan yang realistis dan ambil satu langkah untuk memulai mencapainya. 

Sesungguhnya menemukan harapan adalah ketika kamu membuat tujuan yang realistis dan mengambil satu langkah untuk mencapainya.

3. Hindari Perfeksionis

Kebanyakan orang yang terkena burn out adalah mereka yang cenderung perfeksionis dan mengharapkan hasil yang sempurna agar dapat menjadi unggul. Mulai saat ini, singkirkan rasa ingin sempurna dan unggul. 

Sebagai manusia, wajar bila terkadang beberapa hasil dari pekerjaan yang kamu lakukan hanya dinilai dengan “cukup bagus” saja. Jangan terlalu mengejar kesempurnaan dalam setiap hal yang kamu lakukan.

Lakukan yang terbaik, bila memang hasilnya kurang memuaskan, belajar menerimanya dengan ikhlas adalah jawaban terbaik agar anda tidak terkena burn out.

4. Istirahat

Sebanyak apapun pekerjaan kamu, jika tubuh kamu menunjukkan gejala atau tanda-tanda kelelahan, maka kamu tidak punya pilihan lain selain beristirahat. Tubuh juga membutuhkan waktu untuk mengisi kembali energi yang telah dikeluarkan ketika bekerja. 

Istirahat akan membuat emosi kamu lebih stabil dan sangat kecil kemungkinan untuk mengalami stres yang merupakan awal dari munculnya burn out.  

Burn out akan membuat kamu jauh lebih buruk bila tidak mau mengambil langkah untuk mengatasinya dan tetap nyaman dengan keadaan stres. Kenali potensi diri dan bekerja lah sesuai dengan minat dan potensi yang kamu miliki. Hidup akan sangat sia-sia bila kamu mau terpuruk karena burn out akibat pekerjaan yang kamu hadapi. Selamat mencoba!





Sekianlah artikel Apa Itu Sindrom "Burn-out"? Ini Penjelasannya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel :
Judul : Apa Itu Sindrom "Burn-out"? Ini Penjelasannya
Link : https://serupedians.blogspot.com/2018/02/apa-itu-sindrom-burn-out-ini.html

Subscribe to receive free email updates: